Gamer Proletar

Atari kembali meluncurkan konsol game

Atari, merk console game klasik yang legendaris, mengumumkan akan kembali meluncurkan konsol klasik mereka dengan versi modern. Perusahaan video game tersebut mengumumkan tengah melakukan crowdfunding untuk modal pengembangan versi terbaru dari konsol game mereka, konsol tersebut bernama Atari VCS.

Crowdfunding Atari dilakukan melalui IndieGoGo dan para penggemar dapat mulai melakukan pre-order untuk konsol Atari VCS pada 30 Mei 2018.

Atari berencana meluncurkan dua versi dari Atari VCS dengan harga yang berbeda. Edisi kolektor yang memiliki desain beraksen kayu seperti Atari original dan edisi Onyx yang berwarna hitam. Atari VCS kolektor akan dibanderol 200 Dolar atau sekitar 2,8 Juta Rupiah, tetapi belum jelas berapa harga untuk edisi Onyx.

Atari VCS. Image : indiegogo.com

Untuk memangkas biaya produksi, joystick atau controller pad Atari VCS akan dijual tersendiri, maka konsumen harus membelinya secara terpisah atau melalui sebuah paket bundle yang akan diumumkan dalam waktu dekat. Jauh ketika Atari mengumumkan akan kembali meluncurkan konsol game, mereka berjanji bahwa harga konsol tidak akan melebihi 300 Dolar. Kemungkinan hal ini dilakukan agar Atari dapat bersaing dengan konsol – konsol video game modern yang jauh lebih canggih dan kuat.

Dilaporkan bahwa Atari VCS dapat menunjang resolusi 4K, memiliki media penyimpanan internal dan eksternal, koneksi Wi-Fi, port USB dan Bluetooth. VCS akan berisi berbagai game – game legendaris seperti Atari klasik, diantaranya adalah Centipede, Ping, dan Missile Command.

Dilansir dari Fatherly.com, kebangkitan Atari ini adalah sebuah keajaiban, mengingat perusahaan Atari pernah bangkrut juga dijual belikan beberapa kali selama dua dekade terakhir.

Atari didirikan di Sunnyvale, California pada tahun 1972 oleh Nolan Bushnell dan Ted Dabney. Pong adalah video game pertama yang sukses dijual secara komersial oleh Atari. Pada awal 1980an terjadi kejatuhan industri video game di AS, hal ini terjadi karena berbagai faktor, salah satunya karena video game adalah industri yang masih baru. Karena kolapsnya industri video game yang juga dikenal dengan video game crash of 1983 tersebut, perusahaan Atari pecah menjadi dua di tahun 1984, hingga kemudian bangkrut pada tahun 2009.

Source
fatherly.com
Tags

Related Articles

Close