Stellar, jaringan cryptocurrency terbesar ke tujuh di dunia, telah menjadi yang pertama mendapatkan sertifikasi Syariah untuk metode pembayaran dan asset tokenization.
Dilansir dari ccn.com, pada selasa yang lalu The Stellar Development Foundation mengumumkan bahwa, setelah meninjau cara kerja dan aplikasi mereka, the Shariyah Review Bureau (SRB) memberikan sertifikasi Syariah kepada Stellar sebagai sarana untuk melakukan transfer keuangan dan tokenization aset di dunia nyata.
Stellar menambahkan bahwa sertifikasi dari SRB yang juga berlisensi dari Bank sentral Bahrain tersebut membuat mereka dapat membentuk kerjasama dengan institusi finansial Muslim baik di Timur Tengah dan Asia Tenggara.
Cryptocurrency telah lama menjadi bahan perdebatan diantara para cendikiawan Muslim, diantara mereka menganggap jenis perdaganan digital ini adalah riba atau tidak.
Pada awal tahun, seorang cendikiawan Muslim dari Jakarta, Mufti Muhammad Abu Bakar, yang juga profesional di sebuah firma investasi Blossom Finance, menerbitkan sebuah tulisan yang menyatakan bahwa Bitcoin Halal untuk para investor, karena Bitcoin telah diakui sebagai mata uang legal di beberapa negara dan diterima sebagai metode pembayaran di beberapa negara lainnya.
