Dunia

Diplomasi toilet China – Jepang

Dilaporkan bahwa Jepang menawarkan keahliannya di bidang toilet berteknologi tinggi kepada China, hal ini dilakukan untuk membantu memperbaiki WC – WC di negara tersebut.

Dilansir dari theguardian.com, sebuah pertemuan tingkat tinggi telah dilaksanakan, pejabat dari China dan Jepang berjanji akan lebih mendekatkan hubungan kedua negara. Mulai dari bekerja sama dengan Korea Utara untuk menghindari perang dagang global, dan menjajaki potensi untuk mengembangkan proyek infrastruktur di dunia.

Salah satu infrastruktur yang akan dikerjakan adalah toilet. Kedutaan Besar Jepang di Beijing dilaporkan telah berbicara dengan China, mengenai dukungan Jepang pada program Pemerintah China ‘revolusi toilet’.

Perbaikan dan pengembangan toilet menjadi salah satu prioritas pemerintahan Presiden Xi Jin Ping, bahkan dilansir dari theguardian.com, toilet menjadi prioritas nomor dua di China.

“Revolusi toilet” pertama kali diluncurkan pada tahun 2015, awalanya ditargetkan untuk membangun WC yang lebih baik dan higienis di tempat – tempat wisata yang juga dapat mengakomodasi turis – turis asing. Karena toilet di China terkenal kotor dan bau, tidak baik untuk citra pariwisata mereka.

Pada kampanye terbaru, perbaikan toilet juga ditargetkan kepada populasi domestik. Xi mengingatkan para kader partainya untuk menyelesaikan masalah toilet di China sampai tuntas. Kebanyakan toilet di pedesaan di China hanyalah lubang di tanah dan tidak memiliki salurang air ledeng.

Menurut Nikkei Asian Review, untuk membantu China, Kementerian Luar Negeri Jepang, dan dua kementerian terkait lainnya, tengah mencari ideĀ  dari beberapa perusahaan toilet swasta, seperti penemu washlet, Toto.

Kerja sama ini muncul setelah Sekretaris Jenderal Partai berkuasa di Jepang mengunjungi China dan menawarkan area baru dalam kerjasama, termasuk kebersihan dan kualitas toilet.

Kerja sama toilet Sino – Japanese ini adalah salah satu bagian dari usaha perdamaian kedua negara yang sering terganggu oleh perselisihan mengenai batas wilayah. Jepang telah berusaha melakukan diplomasi toilet ini di India dan Asia Tenggara, tetapi tidak berhasil menembus pasar besar seperti Amerika Serikat.

 

 

Source
The GuardianThe Guardian
Tags

Related Articles

Close