Awas !!! keberadaan smartphone mampu mengurangi kapasitas kognitif otak
meskipun dalam kondisi dimatikan
Seberapa sering Anda memeriksa smartphone Anda? (Jangan-jangan Anda-pun baru saja memeriksanya setelah selesai membaca satu kalimat ini). Kajian di bulan Juni 2017 menunjukkan dampak yang sangat buruk dari keberadaan smartphone terhadap kapasitas kognitif seseorang, bahkan biarpun dalam kondisi off.
Kajian tersebut dipublikasi di Journal of Association for Consumer Research oleh sejumlah peneliti di University of Texas di Austin. Dalam jurnal disebutkan 448 mahasiswa dilibatkan dalam sebuah tes yang dirancang untuk mengukur kapasitas kognitif mereka. Tes meliputi latihan melengkapi pola (pattern-completion) dan mengerjakan beberapa soal matematika sembari menata urutan huruf yang diupdate secara periodik. Sampel mahasiswa dikategorikan dalam 3 kelompok berdasarkan lokasi smartphone yang dibawa. Kelompok pertama diminta meletakkan smartphone dalam posisi face-down di atas meja di depan mereka, kelompok ke-dua diminta melatakkan smartphone di tempat mereka biasanya meletakkan perangkat tersebut (di kantong baju, saku celana, atau di dalam tas), dan kelompok ke-tiga diminta untuk meletakkannya di ruangan lain yang berbeda.
Hasil riset mencatat bahwa kinerja kognitif dari kelompok ke-tiga jauh lebih baik dari mereka yang meletakkan smartphone di atas meja, dan sedikit lebih baik dari mereka yang menyimpan smartphonenya dalam tas. Dapat dikatakan bahwa semakin jauh posisi smartphone mereka, maka otak berfungsi semakin baik.
Percobaan ke-dua pun dilakukan dengan skenario yang sama, hanya saja di masing-masing kelompok sebagian anggotanya diminta mengaktifkan perangkat smartphone dan sebagian lagi diminta mematikannya. Di luar dugaan hasilnya pun sama dengan percobaan pertama, dimana kinerja kognitif mahasiswa yang tergolong kelompok ke-tiga jauh lebih baik dari kelompok pertama (yang meletakkan smartphone di hadapan mereka). Sehingga dapat disimpulkan bahwa keberadaan smartphone di sekitar kita ternyata cukup mempengaruhi kinerja otak yang kita miliki.
Tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan smartphone telah merubah tatanan masyarakat kita, teknologi ini memudahkan kita untuk saling terhubung, memungkinkan kita untuk menjelajah dunia, dan mengabadikan semua hal yang ada di pikiran kita. Namun segala manfaat dari teknologi ini ternyata juga memiliki sisi gelapnya karena menjadikan kita sangat bergantung dengan bantuan dari segala fitur yang dimiliki oleh perangkat tersebut.
Sejumlah penelitian menunjukkan intensitas orang untuk menggunakan smartphone rata-rata mencapai 85 kali dalam sehari. Kajian di Journal of Experimental Psychology memaparkan bahwa muncul keyakinan bahwa seseorang merasa lebih pandai hanya karena memiliki kemudahan mengakses search engine.