Pada Olimpiade Musim Dingin PyeongChang di Korea Selatan, Korea Utara dan Korea Selatan bertanding sebagai satu tim Korea. Hal ini menarik perhatian berbagai pihak karena mengingat kedua negara yang sebenarnya bersaudara ini telah lama berseteru.
Korea Utara memang hanya menurunkan 22 orang atlitnya untuk berkompetisi, tetapi tidak tanggung -tanggung untuk mendukung para atlit, mereka menurunkan tim pemandu sorak atau cheerleader yang berjumlah sekitar 200 orang. Grup cheereleader Korea Utara ini tentunya mencuri perhatian banyak pihak yang hadir di ajang olahraga tahunan ini.
Tim cheerleader ini berisi wanita – wanita berusia sekitar 20 tahunan, diseleksi dari universitas – universitas dan kelompok nasionalis di Korut. Pemerintah Korut melakukan pemeriksaan latar belakang tiap – tiap calon anggotanya, memastikan mereka tidak melenceng dari ideologi dan tidak memiliki keterkaitan apapun dengan para pembelot.
Dilansir dari express.co.uk, Ri Sol-ju, istri dari Kim Jong-un juga adalah mantan anggota tim pemandu sorak ini.
https://www.youtube.com/watch?v=oIH8PSg4yi8&t=10s
Dengan mengenakan seragam merah, pemandu sorak yang juga dikenal sebagai ‘army of beauties’ tersebut bernyanyi dan melakukan gerakan yang dikoreografi secara kompak mendukung tim hoki es wanita gabungan Korsel dan Korut yang bertanding melawan Switzerland.
Walaupun akhirnya tim hoki wanita gabungan kedua Korea kalah dari Switzerland, army of beauties terus memukau pengunjung. Mereka menyanyikan beberapa lagu salah satunya berjudul ‘Ban gap seup nee da’ , yang biasanya dinyanyikan ketika dua penduduk dari Korea Selatan dan Korea utara bertemu.
