31 Desember 1991, perang dingin antara blok barat dan timur berakhir ditandai dengan runtuhnya Uni Soviet. Di tengah ketidakjelasan politik dan pemerintahan di sana, seorang gangster Russia, Playboy dari Miami dan mata -mata asal Kuba berusaha memanfaatkan situasi untuk keuntungan mereka. Saking menariknya, kisah mereka di-filmkan secara apik dalam sebuah dokumenter berjudul Operation Odessa, garapan sutradara Tiller Russel.
Sang gangster Russia, Ludwig ‘Tarzan’ Fainberg sebelumnya bekerja untuk keluarga mafia Gambino di New York. Pekerjaan Tarzan saat bekerja untuk Gambino adalah melakukan penagihan utang dan pembakaran (arson) gedung milik musuh – musuh keluarga Gambino. Setelah rekan kerjanya dibunuh oleh seseorang yang tidak dikenal, tahun 1990 Tarzan memutuskan untuk pindah ke Miami.
Dengan penghasilan yang diperoleh dari bekerja di New York, Tarzan membuka sebuah klub striptease di Miami. Klub yang diberi nama Porky’s ini terus menanjak reputasinya, dari sebuah klub biasa hingga menarik perhatian berbagai kalangan. Pelanggan baru terus berdatangan, mulai dari selebriti, hingga komplotan mafia Russia yang tengah gencar beroperasi di Miami. Salah satu selebriti yang menjadi pelanggan tetap Porky’s adalah penyanyi rap, Vanilla Ice yang tenar dengan lagunya “Ice Ice Baby”
Kota yang berada di Negara Bagian Florida tersebut ramai dengan berbagai tindak kriminal pada awal era 90an, salah satu yang mencolok adalah perdagangan narkotik. Ditambah lokasi yang dekat dengan Kuba, dan Amerika Selatan, Miami menjadi pintu masuk penyelundupan imigran ilegal melalui jalur laut.
Penegak hukum Amerika Serikat membentuk sebuah gugus tugas untuk melakukan sebuah operasi gabungan anti kriminal dengan kode Operation Odessa. Operasi ini adalah kerja sama dari berbagai badan – badan berwenang. Odessa fokus kepada pemantauan dan penggagalan kerja sama mafia Kuba dan mafia di Russia yang kala itu berkembang pesat di Miami.
Menurut salah satu agen FBI yang pernah bertugas dalam Operation Odessa, Tarzan dikenal sebagai orang yang dapat memuluskan berbagai tindak kejahatan termasuk pembunuhan dan penjualan kokain.
Pada suatu hari rapper Vanilla Ice mengenalkan Tarzan kepada sang Playboy Miami, Juan Almeida. Juan adalah pengusaha sukses, bisnisnya beranekaragam mulai dari penjualan mobil mewah hingga speedboat mahal. Juan memiliki tempat penyimpanan kapal di Fort Apache Marina di Miami, beberapa pelanggannya adalah penyelundup kokain kartel narkotik Amerika Latin. Setelah pertemuan mereka tersebut, Tarzan dan Juan menjadi sahabat dan rekan bisnis yang sukses.
Petualangan mereka bertambah seru ketika Juan berkenalan dengan Nelson “Tony” Yester, sosok misterius yang dicurigai sebagai seorang mata – mata, saat itu Tony sedang menjadi buronan internasional karena bisnis kokain. Tony adalah salah satu kontak terdekat raja narkotik asal Kolombia kala itu, Pablo Escobar.
Ketika Uni Soviet runtuh pada tahun 1991, Juan dan Tarzan melihat sebuah peluang, mereka terbang ke Russia untuk membeli 250 Ribu unit sepeda motor yang tidak terjual karena resesi besar – besaran. Keduanya berhasil menjual ratusan ribu motor asal Russia tersebut ke Kolombia, dari penjualan motor mereka untung sebesar tiga juta dollar.
Tidak hanya motor, pada waktu yang berbeda mereka juga berhasil menjual dua buah helikopter kargo “Kamov” bekas militer Uni Soviet kepada “rekan bisnis” mereka di Kolombia. Layaknya sebuah pembelian perangkat militer legal, dua helikopter ini diangkut langsung dari sebuah markas militer Soviet menggunakan pesawat raksasa Antonov ke Kolombia.
Hingga suatu saat, melalui Tony, mereka berusaha menengahi usaha bisnis tergila, menjual sebuah kapal selam militer Angkatan Laut Uni Soviet kepada Pablo Escobar. Dengan kapal selam ini kartel narkotik dapat menyelundupkan kokain dalam jumlah luar biasa besar ke AS atau ke manapun di dunia tanpa diketahui.
Dari kontak yang dimiliki Tarzan di Russia, trio penjahat ini berhasil menemukan kapal selam bekas Angkatan Laut Soviet yang akan mereka tawarkan kepada Pablo Escobar. Tidak tanggung – tanggung, nilai dari jual beli ini adalah sebesar 30 Juta Dollar.
Dilansir dari nypost.com, kapal selam ini berjenis Foxtrot, atau yang dikenal oleh Soviet sebagai Project 641. Memiliki panjang hampir 100 Meter dan dilengkapi 10 tabung peluncuran torpedo, walaupun bermesin diesel kapal selam ini dapat dimodifikasi menjadi elektrik sehingga dapat berlayar dengan senyap.
Menurut pengakuan Tarzan di film dokumenter Operation Odessa, Tony dan Tarzan melihat langsung kapal selam yang berada di dalam komplek rahasia Angkatan Laut Soviet, dan bertemu dengan jenderal – jenderal pimpinan militer di sana. Hal ini terjadi karena saat itu pengawasan dari pemerintah pusat sangat kurang, pimpinan militer di negara yang baru bubar tersebut secara bebas melakukan apa saja atas nama pemerintah, termasuk menjual peralatan militer kepada siapapun yang mampu membeli.
Jual beli kapal selam ini hampir berhasil, tetapi gagal pada menit – menit terakhir. Operation Odessa telah lama menyusupkan agen rahasia di antara mereka, selain itu mereka juga berhasil menyadap jalur komunikasi Tarzan yang terbukti sangat vital.
Pada bulan Januari tahun 1997, sepulang mengantar anaknya sekolah, Tarzan ditangkap oleh Polisi Federal AS, didakwa dengan 30 kasus pelanggaran Federal. Sedangkan Juan yang tengah berada di Moscow, masih berusaha melakukan kerjasama bisnis lainnya, tidak menyadari bahwa Tarzan ditangkap dan bisnis mereka sebenarnya telah gagal.
Mengetahui usaha mereka akan berantakan, Tony Yester membawa kabur 10 Juta Dollar, uang muka dari kartel yang akan digunakan untuk membeli kapal selam tersebut. Tony kembali menghilang, tidak hanya Interpol dan penegak hukum Amerika Serikat, kali ini dirinya juga dikejar – kejar mati- matian oleh kartel.
Tarzan hanya mendapat hukuman ringan, menghabiskan 30 Bulan di dalam tahanan kemudian dideportasi ke Israel, di mana keluarganya berimigrasi. Karena banding yang berhasil, saat itu Juan juga hanya ditahan selama 18 bulan.
Tony Yester masih menjadi buronan internasional saat film Operation Odessa digarap, walaupun begitu sang sutradara Tyler Russel, berhasil mewawancaranya di sebuah hangar pesawat di Afrika Selatan. Tony yang juga seorang pilot, menyimpan pesawat – pesawat pribadinya di sana , salah satunya adalah sebuah jet tempur buatan Russia berisi uang 5 Juta Dollar, Tony mengaku akan menggunakannya untuk kabur jika persembunyiannya terbongkar.
Tarzan kembali sedang dipenjara, ketika didekati oleh sang sutradara untuk wawancara. Kali ini dia dipenjara di Panama dan bebas tahun 2016, menurut Russel, tidak jelas kenapa Tarzan sampai bisa ditahan di Panama. Setelah bebas Tarzan kembali ke Russia, dan bekerja sampingan menjadi figuran dalam sebuah acara televisi sebagai gangster Russia.
Pada tahun 2017 Juan Almeida dituntut oleh agensi Federal, Drug Enforcement Administration, dengan tuduhan konspirasi kepemilikan narkotik dan niat untuk mengedarkannya. Baru – baru ini dia memasuki masa tahanan 6 tahun di penjara federal.
Sedangkan Petualangan Tony Yester berakhir pada tahun lalu, dia tertangkap di Roma, tetapi dengan kasus lain yang tidak berhubungan dengan bisnis kapal selam yang dahulu dilakukannya bersama Tarzan dan Juan. Sekarang dia dalam penahanan pihak berwajib di Italia.