Eksperimen sosial, Travel Blogger ini merekayasa foto instagram
Di era media sosial ini, orang dapat dengan mudahnya menguggah, membagikan dan memamerkan apa yang sedang mereka lakukan, dimana mereka sedang berada dan masih banyak lagi, bukan sebuah rahasia bahwa tidak semuanya yang dibagikan sesuai dengan aslinya.
Carolyn Stritch, seorang travel blogger asal Inggris mengejutkan sekitar 190 ribu followers-nya di Instagram dengan mengumumkan bahwa dirinya telah mengelabuhi mereka dengan beberapa foto palsu, hasil rekayasa grafis.
Stritch mengaku melakukan hal ini sebagai eksperimen sosial, dia ingin melihat bagaimana narasi fiktif yang dia karang mempengaruhi pencitraan dirinya di dunia online dan apa efek dari pencitraan tersebut.
Dilansir dari thesun.co.uk, Stritch sering melakukan berbagai manipulasi grafis, seperti pewarnaan, pencahayaan dan menghilangkan noda – noda yang terlihat pada benda – benda yang berada di dalam foto yang diunggah.
Pada foto yang diunggah tanggal 12 Maret 2018, Carolyn nampak berdiri di depan Kastil Sleeping Beauty, di Disneyland California, anehnya tak nampak seorangpun turis lain disekitarnya. Pada caption dia menuliskan bahwa sedang memanjakan diri di tempat tersebut sebagai hadiah ulang tahun untuk diri sendiri. Sampai artikel ini diunggah, foto tersebut telah disukai oleh lebih dari 18 ribu oleh pengguna instagram lain.
I’ve taken myself off to California. There I am in front of Sleeping Beauty’s Castle – my crazy, self-indulgent 22nd birthday present to myself. Tomorrow I’ll be back home and it’ll be like it never even happened! I keep saying to myself: it’s kind of fun to do the impossible. Life is what you make it!
Sehari sebelumnya Carolyn mengunggah sebuah foto dirinya sedang duduk diatas tempat tidur yang nampak begitu nyaman dengan bantal dan selimut. Pada foto tersebut dia menuliskan bahwa pada ulang tahunnya yang ke-22 dia akan terbang ke Disneyland, California, dan kembali pada hari Senin yaitu 12 Maret 2018. Orang akan terpukau betapa hebat dan gilanya bagaimana hanya dalam 2 hari Carolyn telah terbang ke California dan kembali lagi ke Inggris.
Tomorrow, I’m going to be 22! I’m treating myself with a trip to Californ-I-ay: I’m off to Disneyland to Instagram the hell out of Sleeping Beauty’s Castle. I’ll be putting myself to bed nice and early tonight: I’m flying tomorrow and coming home Monday (need a magic carpet, not an aeroplane). I’ll be by myself, but so what? It’ll be my very own fairytale. Human possibilities vastly exceed our imagination!
Lalu pada hari berikutnya Carolyn mengaku bahwa sebenarnya dia tidak terbang ke Disneyland, dan foto didepan kastil tersebut adalah sebuah foto hasil rekayasa. Foto kastil dan dirinya yang nampak dari belakang adalah dua foto yang berbeda. Pengakuannya tersebut ditulis di website pribadinya www.theslowtraveler.net.
Selain itu Stritch juga menjelaskan bagaimana dia menggunakan aplikasi FaceApp untuk membuat wajahnya nampak 10 tahun lebih muda pada foto dimana dia sedang duduk diatas tempat tidur tersebut.
Carolyn menjelaskan bahwa Instagram kini telah menjadi tempat untuk melarikan diri dari realitas, tempat untuk memamerkan pencitraan diri sempurna bagi banyak orang. Ditambahkannya bahwa yang ingin dilihat audiens bukanlah apa yang sebenarnya terjadi, Carolyn menambahkan bahwa kehidupan sehari – harinya tidak sesempurna apa yang dia unggah di media sosial.
Bahkan ketika mengunggah foto diri yang nampak sempurna, keluarga terdekatnya pun tidak mempertanyakan bagaimana dia bisa nampak begitu cantik dan sempurna, bagaimana foto – foto tersebut tampak begitu indah.
Walaupun begitu, Carolyn percaya bahwa menunjukkan citra diri yang sempurna bukanlah hal buruk, tetapi semua itu ada batasnya. Pada eksperimen ini dia sengaja melewati batas tersebut, dengan menggunakan foto palsu dan hasil rekayasa grafis. Menunjukkan bagaimana mudahnya bagi seseorang untuk melakukan pencitraan diri sempurna di dunia online, sehingga tidak nampak seperti aslinya.
Ditambahkannya eksperimen ini untuk juga menunjukkan mana yang aseli dan mana yang palsu di Instagram, dan bagaimana hal – hal tersebut berdampak pada kepercayaan diri orang lain.